PROSES PERENCANAAN SEBUAH DESAIN

Bagaimana cara menghasilkan desain yang bagus? Bagaimana cara menghasilkan produk yang sesuai dengan pesanan klien? Bagaimana cara ini? Bagaimana cara itu?. Hmmm, ada baiknya kita melihat sedikit urutan perancangan grafis mulai dari awal sampai finishing.

Secara umumnya, walaupun tanpa kita sadari, proses desain biasanya melalui tahapan-tahapan seperti ini:
1. Konsep

Konsep adalah proses pemikiran untuk menentukan tujuan-tujuan, dalam desain konsep ini sangat diperlukan. Konsep bisa didapat darimana saja termasuk diluar lingkup desain. Misalnya budaya, politik, hukum, dan sebagainya. Misalnya ada seseorang yang ingin membuat logo untuk taman bermain anak-anak. Dari sini desainer bisa membuat konsep dengan mempelajari tentang taman bermain itu. Misalnya didapat criteria: ceria, bersemangat, berwarna-warni, dan sebagainya.
2. Pemilihan Media

Ini merupakan proses pemilihan media yang akan digunakan untuk desain. Media bisa bermacam-macam, bisa melalui brosur, pamphlet, stiker, pin, poster, atau iklan di radio/televisi.
Setelah memilih media, tentukan juga ukuran area kerja. Apakah serukuran  folio, kwarto, layar 1200×1600 pixel, atau baliho raksasa berukuran 50x50m?. Tentukan juga format hasil desain anda nantinya. Format dan ukuran ini adalah pondasi awal pembuatan desain. Kesalahan pemilihan ukuran bisa mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
3. Penentuan Ide
Disini adalah proses penentuan ide yang akan digunakan pada desain nantinya. Dalam proses ini memang memerlukan studi banding, literature, diskusi, pengalaman, dll. Buatlah ide semenarik mungkin agar desain anda bisa mengena di hati audience dan membuat mereka tidak bisa melupakan desain anda dalam sekejap mata. Jiwa-jiwa yang kreatif dan pemikiran yang “gila” sangat diperlukan disini. Jangan ragu untuk menuangkan ke”gila”an anda dalam desain.
4. Pencarian Data
Data bisa berupa data informative ataupun estetis, pilah dan pilih lah data seselektif mungkin. Tentukan mana yang akan ditampilkan secara dalam desain dan mana yang tidak perlu. Setelah itu tentukan juga data manakan yang akan ditampilkan secara menonjol dan mana yang hanya sebagai informasi tambahan. Data informatif bisa berupa judul, sub-judul, teks, ilustrasi/gambar dan sebagainya. Data estetis biasanya berupa background, bingkai, efek garis, bidang, ornamen-ornamen penghias dan sebagainya.
5. Proses Visualisasi
Setelah tahapan 1 sampai 4 terpenuhi, barulah pada proses pembuatan desain. Tugas seorang desain adalah menggabungkan data informative dan estetis menjadi satu kesatuan desain yang utuh dan menarik sesuai konsep dan ide yang sudah ditentukan tadi.
Ada beberapa factor yang membuat desain menjadi lebih menarik (atau lebih buruk). Yaitu pemilihan warna, layout, dan finishing.
6. Produksi
Setelah proses visualisasi selesai, maka desain siap dipublikasi. Publikasi ini sendiri bisa melalui media elektronik ataupun cetak.
Proses ini bukanlah sesuatu yang baku, hanya saja biasanya seperti inilah urutannya. Tapi bisa saja kita mendesain dengan membolak balik langkah-langkah diatas, walaupun ada beberapa tahapan yang tidak bisa dipisahkan, misalnya pencarian data kemudian visualisasi. Atau bisa juga kita mencari data dulu, baru menentukan ide dan konsep. Tapi ada juga yang tidak mnungkin dipindah, misalnya produksi, langkah ini merupakan yang terahir dalam sebuah proses desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar